Wednesday, December 30, 2009

Rare New Year's Eve 'blue moon' to ring in 2010



Once in a blue moon there is one on New Year's Eve. Revelers ringing in 2010 will be treated to a so-called blue moon. According to popular definition, a blue moon is the second full moon in a month. But don't expect it to be blue — the name has nothing to do with the color of our closest celestial neighbor.
A full moon occurred on Dec. 2. It will appear again on Thursday in time for the New Year's countdown.
"If you're in Times Square, you'll see the full moon right above you. It's going to be that brilliant," said Jack Horkheimer, director emeritus of the Miami Space Transit Planetarium and host of a weekly astronomy TV show.
The New Year's Eve blue moon will be visible in the United States, Canada, Europe, South America and Africa. For partygoers in Australia and Asia, the full moon does not show up until New Year's Day, making January a blue moon month for them.
However, the Eastern Hemisphere can celebrate with a partial lunar eclipse on New Year's Eve when part of the moon enters the Earth's shadow. The eclipse will not be visible in the Americas.
A full moon occurs every 29.5 days, and most years have 12. On average, an extra full moon in a month — a blue moon — occurs every 2.5 years. The last time there was a lunar double take was in May 2007. New Year's Eve blue moons are rarer, occurring every 19 years. The last time was in 1990; the next one won't come again until 2028.
Blue moons have no astronomical significance, said Greg Laughlin, an astronomer at the University of California, Santa Cruz.
"`Blue moon' is just a name in the same sense as a `hunter's moon' or a `harvest moon,'" Laughlin said in an e-mail.
The popular definition of blue moon came about after a writer for Sky & Telescope magazine in 1946 misinterpreted the Maine Farmer's Almanac and labeled a blue moon as the second full moon in a month. In fact, the almanac defined a blue moon as the third full moon in a season with four full moons, not the usual three.
Though Sky & Telescope corrected the error decades later, the definition caught on. For purists, however, this New Year's Eve full moon doesn't even qualify as a blue moon. It's just the first full moon of the winter season.
In a tongue-in-cheek essay posted on the magazine's Web site this week, senior contributing editor Kelly Beatty wrote: "If skies are clear when I'm out celebrating, I'll take a peek at that brilliant orb as it rises over the Boston skyline to see if it's an icy shade of blue. Or maybe I'll just howl."

Tuesday, December 29, 2009

Hak Waris Anak Di Luar Nikah

Anak yang terlahir dikarenakan hasil perzinahan tidaklah menjadi ahli waris dari harta ayahnya meskipun ibunya menikah saat mengandung anak itu, berdasarkan hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari dari Ibnu Lahi’ah dari Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya bahwa Rasulullah saw bersabda,”Apabila seorang laki-laki berzina dengan seorang wanita merdeka atau budak wanita maka anaknya adalah anak zina yang tidak mewarisi dan tidak diwarisi.” Abu Isa mengatakan bahwa para ulama selain Ibnu Lahi’ah juga meriwayatkan hadits ini dari ‘Amr bin Syu’aib. Para ahli ilmu mengamalkan hadits ini dengan berpendapat bahwa anak zina tidaklah mewarisi harta ayahnya.
Pemilik kitab “Tuhfah al Ahwadzi” menukil perkataan Ibnul Malak yang menyebutkan bahwa anak (zina) itu tidaklah mewarisi laki-laki yang menzinahi (ibunya, pen) dan tidak juga mewarisi suadara-saudara kerabatnya karena pewarisan adalah berdasarkan nasab sedangkan anak itu tidaklah memiliki hubungan nasab dengan laki-laki yang berzina tersebut. Begitu juga dengan laki-laki yang berzina dan saudara-saudara kerabatnya tidaklah mewarisi harta anak zina itu. (Tuhfah al Ahwadzi juz V hal 393)
Anak itu hanya mewarisi harta ibunya saja dan begitu sebaliknya ibunya mewarisi harta anak tersebut karena nasab anak tersebut disandarkan kepada ibunya bukan kepada laki-laki yang menzinahi ibunya.

Selamat dari Fitnah Dajjal

Nabi saw telah mengarahkan umatnya untuk berlindung dari fitnah al Masih ad Dajjal. Beliau telah meninggalkan umatnya diatas jalan yang lurus dan terang, malamnya bagai siangnya dan tidaklah seorang yang menyimpang darinya kecuali dia akan celaka.
Dia tidaklah meninggalkan suatu kebaikan kecuali menunjuki umatnya untuk melakukannya dan tidaklah terdapat suatu keburukan kecuali dia telah mengingatkan umatnya agar waspada terhadapnya.
Diantara yang perlu diwaspadai adalah fitnah al Masih ad Dajjal karena ia adalah fitnah terbesar yang dihadapi umat ini hingga hari kiamat. Setiap Nabi telah mengingatkan umatnya terhadap si Cacat matanya, Dajjal, khusus bagi Nabi Muhammad saw ditambah lagi pengingatan dan warning ini.
Allah swt telah menjelaskan kepadanya saw tentang berbagai sifat-sifat dajjal ini agar beliau saw mengingatkan umatnya untuk waspada terhadapnya karena Dajjal itu akan keluar pada masa umat ini dan tidak ada keraguan tentangnya karena umatnya adalah umat terakhir dan Muhammad saw adalah penutup para Nabi.
Inilah beberapa arahan Nabi saw kepada umatnya agar selamat dari fitnah besar dan kita memohon kepada Allah Yang Maha Besar agar menyelamatkan dan melindungi kita darinya :
1. Berpegang teguh dengan islam2. Mempersenjatai diri dengan keimanan.3. Mengenal nama-nama dan sifat-sifat Allah yang baik yang tak satu makhluk pun menyertai-Nya didalamnya. Dajjal adalah seorang manusia yang makan dan minum sedangkan Allah Maha Suci dari hal itu. Dajjal adalah yang cacat matanya sedangkan Allah tidaklah cacat pada mata-Nya dan tak seorang pun pernah melihat Tuhannya hingga meninggalnya sedangkan Dajjal bisa dilihat oleh manusia saat keluarnya baik oleh orang-orang beriman maupun orang-orang kafir.
4. Berlindung dari fitnah Dajjal khususnya didalam shalat, sebagaimana terdapat didalam berbagai hadits shahih, diantaranya dari Ibu orang-orang beriman, Aisyah, istri Nabi saw bahwa Rasulullah saw berdoa didalam shalatnya :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَفِتْنَةِ الْمَمَاتِ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ "
“Wahai Allah aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah al Masih ad Dajjal dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan fitnah saat kematian, dan aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan hutang.” (HR. Bukhori)
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairoh berkata,”Rasulullah saw bersabda,”Apabila salah seorang dari kalian bertasyahud maka berlindunglah kepada Allah dari empat hal.” Dia berkata :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
5. Menghafalkan ayat-ayat didalam surat al Kahfi. Nabi saw telah memerintahkan untuk membaca ayat-ayat awal-awal dari surat al Kahfi untuk berlindung dari Dajjal. Didalam beberapa riwayat disebutkan “ayat-ayat akhirnya” yaitu membaca sepuluh ayat-ayat awal dari surat al Kahfi dan ayat-ayat akhirnya. Diantara hadits-haditsnya adalah yang diriwayatkan oleh Muslim dari hadits an Nawas bin Sam’an ath Thawil, didalamnya disebutkan sabdanya,”Barangsiapa yang mendapatinya (Dajjal) maka bacalah ayat-ayat awal dari surat al Kahfi.”
Diriwayatkan oleh Muslim (1342) dari Abu Darda bahwa Nabi saw bersabda,”Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat dari awal-awal surat al Kahfi maka dia dilindungi dari Dajjal.” Yaitu dari fitnahnya. Muslim berkata,”Syu’bah berkata, ayat-ayat akhir dari al Kahfi.” Sedangkan Hammam berkata,” ayat-ayat awal dari al Kahfi.”
Nawawi berkata,”Sebab dari hal itu adalah karena pada awalnya terdapat berbagai keajaiban dan tanda-tanda besar dan barangsiapa yang mentadabburinya maka dirinya tidak akan terkena fitnah Dajjal, demikian pula di ayat-ayat akhirnya yaitu dari ayat :
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا ..
(Syarh Shahih Muslim 6 / 93)
Inilah diantara kekhasan surat al Kahfi, terdapat pula beberapa hadits yang menganjurkan untuk membacanya khususnya pada hari jum’at, diriwayatkan oleh al Hakim dari Abu Sa’id al Khudriy bahwa Nabi saw bersabda,”Sesungguhnya siapa yang membaca surat al Kahfi pada hari jum’at maka dirinya akan diterangi oleh cahaya diantara dua jum’at.” (al Mustadrak 2/368) yang dishahihkan oleh al Albani (Shahih al Jami’ ash Shaghir / hadits no 6346)
Tidak disangsikan lagi bahwa didalam surat al Kahfi terdapat berbagai perkara besar, tanda-tanda yang luar biasa seperti kisah al Kahfi, kisah Musa dengan Khaidir, Kisah Dzulqarnain dan pembangunan penghalang yang besar dari Ya’juj dan Ma’juj, pengukuhan hari berbangkit, hari dikumpulkan, peniupan sangkakala, penjelasan tentang orang-orang yang merugi amalnya dan orang-orang yang menganggap bahwa mereka berada diatas petunjuk padahal mereka berada diatas kesesatan dan kebutaan.Seyogyanya setiap muslim antusias untuk membaca surat ini, menghafalkannya dan mengulang-ulangnya khususnya pada hari terbaik di saat terbit matahari yaitu hari jum’at.
6. Lari dan menjauh dari Dajjal dan berdiam di tempat yang paling afdhal yaitu Mekah dan Madinah serta tempat-tempat yang tidak dimasuki oleh Dajjal. Apabila Dajjal telah keluar maka seyogyanya seorang muslim menjauhinya dikarenakan berbagai syubhat dan berbagai hal yang luar biasa yang telah dijadikan Allah berada ditangannya sebagai fitnah bagi umat manusia sehingga seorang mendatanginya lalu mengimani dan meneguhkan hal itu didalam dirinya sehingga orang itu menjadi pengikutnya.
Kita memohon kepada Allah swt agar melindungi kita dan seluruh kaum muslimin dari fitnahnya. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad (19118) Abu Daud (3762) al Hakim (4/531) dari ‘Imron bin Hushain dari Nabi saw bersabda,”Barangsiapa yang mendengar Dajjal maka menjauhlah darinya. Sesungguhnya seseorang akan mendatanginya dan menyangka bahwa berbagai syubhat yang dimunculkannya itu adalah benar (darinya).” – (Fatawa al Islam Sual wa Jawab juz I hal 7555)

Hukum Memindahkan Jenazah yang Sudah Dikubur

Para ulama berbeda pendapat tentang pemindahan mayat yang telah dikuburkan ke kuburan lainnya. Para ulama Maliki dan Hambali membolehkan pemindahan itu dengan persyaratan. Para ulama Maliki membolehkan pemindahan itu apabila terdapat pelecehan terhadap kehormatan si mayat di kuburan yang lama dan jasad si mayit tidak mengalami kerusakan saat dipindahkan. Para ulama Hambali membolehkan pemindahan itu apabila dipindahkan ke pemakaman orang-orang shaleh agar mendapatkan keberkahan kecuali apabila mayat yang ingin dipindahkan itu adalah seorang yang mati syahid maka disunnahkan untuk dikuburkan di tempat terbunuhnya.
Sedangkan para ulama Hanafi tidak membolehkan pemindahan mayat yang telah dikubur ke tempat lainnya secara mutlak. Adapun para ulama Syafi’i tidak membolehkannya kecuali darurat, seperti : si mayat ternyata belum di mandikan atau ditayamumkan, atau dikuburkan di tanah rampasan, didalam kuburan tersebut terdapat harta karun, tidak menghadap kiblat atau untuk dikafankan kembali dengan benar. (baca : Membawa Jenazah ke Luar Negeri)
Dengan demikian tidak diperbolehkan mengeluarkan mayat yang telah dikuburkan untuk dipindahkan ke pemakaman lainnya kecuali darurat atau adanya alasan-alasan yang dibenarkan syariat, seperti : si mayat dikuburkan di tanah hasil rampasan, korupsi, tanpa izin dari si pemiliknya, atau dibungkus dengan kain kafan hasil rampasan, tidak menghadap kiblat, belum dmandikan dan lainnya.
Menurut saya—wallahu a’lam—alasan bahwa tempat dimana kakek dan nenek anda dikuburkan selalu bising atau berisik sehingga anda ingin memindahkan mereka berdua ke tempat yang baru bukanlah meupakan alasan yang syar’i atau menjadikannya darurat untuk dipindahkan karena kebisingan masyarakat itu tidaklah mempengaruhi kehormatan jasad mereka berdua yang telah dikuburkan di situ.
Apabila keberadaan jasad mereka berdua saat ini tetap baik berada di kuburnya tanpa ada suatu ancaman yang dapat merendahkan atau melecehkannya maka tidaklah perlu dipindahkan karena pemindahannya dikhawatirkan justru dapat menyakiti jasad mereka berdua, berdasarkan sabda Rasulullah saw,”Sesungguhnya retaknya tulang seorang mukmin yang telah menjadi mayat sama seperti retaknya saat dia masih hidup.” (HR. Abu Daud, Ahmad, Ibnu majah dan lainnya. Hadits ini telah disahihkan oleh Asy Syeikh al Albani didalam kitab “Irwa’a al Ghalil 3/214) juga didalam riwayat lainnya,”Retaknya tulang seorang mayat seperti retaknya tulang saat dia masih hidup dalam rasa sakitnya.” (Sunan Ibnu majah 1/561)
Akan tetapi apabila selama ini mereka berdua dikuburkan di pemakaman non muslim maka pemindahannya ke pemakaman kaum muslimin adalah menjadi sebuah keharusan karena tidaklah menguburkan seorang muslim di pemakaman orang-orang kafir kecuali darurat.

Hukum Bersekutu dengan Orang Munafik

Makna Surat An Nisaa Ayat 138 - 140
بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا ﴿١٣٨﴾الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاء مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِندَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ العِزَّةَ لِلّهِ جَمِيعًا ﴿١٣٩﴾وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللّهِ يُكَفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلاَ تَقْعُدُواْ مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُواْ فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِّثْلُهُمْ إِنَّ اللّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا ﴿١٤٠﴾
Artinya : “Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka Sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah. dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), Maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. karena Sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam.” (QS. An Nisaa : 138 – 140)
Ibnu Katsir mengatakan bahwa makna dari firman Allah swt بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا “Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih” yaitu bahwa orang-orang munafik yang memiliki sifat : beriman kemudian kafir maka hati mereka tertutup kemudian Allah mensifatkan bahwa mereka adalah orang-orang yang menjadikan orang-orang kafir sebagai pelindung dengan meninggalkan orang-orang beriman artinya bahwa mereka (orang-orang munafik) pada hakekatnya bersama mereka (orang-orang kafir), memberikan loyalitas dan kasih sayangnya kepada mereka lalu jika bertemu dengan mereka maka orang-orang munafik itu mengatakan,”Sesungguhnya kami bersama kalian, sesungguhnya kami hanya mengolok-olok orang-orang beriman dengan penampilan kami yang seolah-olah sejalan dengan mereka.”
Lalu Allah swt mengingkari pemberian loyalitas mereka (orang-orang munafik) kepada orang-orang kafir dengan أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ “Apakah mereka (orang-orang munafik) mencari kekuatan di sisi orang-orang kafir?” kemudian Allah swt memberitahukan bahwa izzah (kekuatan) seluruhnya adalah milik Allah saja dan tak satu pun yang menyertainya dan juga milik orang-orang yang diberikan oleh-Nya, sebagaimana firman-Nya di ayat lain :
Artinya : “Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, Maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya.” (QS. Fathir : 10)
يَقُولُونَ لَئِن رَّجَعْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ لَيُخْرِجَنَّ الْأَعَزُّ مِنْهَا الْأَذَلَّ وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya : “Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya." Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.” (QS. Al Munafiqun : 8)
Maksudnya adalah memberikan dorongan untuk meminta izzah (kekuatan) itu dari sisi Allah swt, berlindung kepada-Nya dengan menyembahan-Nya serta bergabung dengan kelompok hamba-hamba-Nya yang beriman yang telah ditetapkan bagi mereka kemenangan di kehidupan dunia dan pada hari ditegakkannya kesaksian.
Senada dengan itu adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa Husein bin Muhammad telah bercerita kepada kami, Abu Bakar bin ‘Ayyasy telah bercerita kepada kami dari Humaid al Kindiy dari ‘Ubadah bin Nusaiy dari Abi Raihanah bahwa Nabi saw bersabda,”Barangsiapa yang menasabkan (menyandarkan dirinya) kepada sembilan nenek moyang yang kafir karena menginginkan kekuatan dan kebanggaan bersama mereka maka orang itu adalah yang kesepuluh di neraka.”
Adapun firman Allah swt pada ayat 140:
وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللّهِ يُكَفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلاَ تَقْعُدُواْ مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُواْ فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِّثْلُهُمْ إِنَّ اللّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا ﴿١٤٠﴾
“Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), Maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. karena Sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam.”
Yaitu : apabila kalian jatuh kedalam larangan itu setelah sampainya larangan itu kepada kalian lalu kalian ridho untuk duduk-duduk bersama mereka di tempat yang didalamnya terdapat pengingkaran, memperolok-olok dan merendahkan ayat-ayat Allah lalu kalian setuju dengan mereka maka sungguh kalian adalah sekutu mereka.
Untuk itu Allah swt berfirman إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ “Sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka” didalam perbuatan dosa, sebagaimana disebutkan didalam hadits,”Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka dia tidak akan duduk pada satu meja yang diatasnya diedarkan minuman keras.”
Firman Allah swt tentang larangan itu ada didalam surat al An’am yang tergolong ayat-ayat Makkiyah :
Artinya : “Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, Maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), Maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).” (QS. Al An’am : 68) …
Sedangkan makna firman-Nya إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا “Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam” yaitu sebagaimana orang-orang munafik telah menyertai orang-orang kafir didalam kekufuran demikian pula Allah akan menjadikan mereka bersama-sama kekal di neraka jahanam selama-lamanya dan menggabungkan mereka semua di tempat penyiksaan dengan belenggu, rantai-rantai, minuman dari air panas yang mendidih serta air nanah. (Tafsir al Qur’an al Azhim juz II hal 435)
Adab Terhadap Orang-orang Kafir
Syeikh Abu Bakar Jabir al Jaza’iriy mengatakan bahwa setiap muslim haruslah meyakini bahwa seluruh ajaran dan agama adalah batil dan para penganutnya adalah kafir kecuali agama islam karena ia adalah agama ang benar dan kecuali para pemeluk islam karena mereka adalah orang-orang yang beriman dan berserah diri, sebagaimana firman Allah swt :
Artinya : “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Al Imran : 19)
Artinya : “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Al Imran : 85)
Artinya : “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu.” (QS. Al Maidah : 3)
Itu semua adalah informasi Ilahi yang benar yang memberitahu seorang muslim bahwa seluruh agama yang ada sebelum islam telah dihapuskan dan hanya Islam lah agama seluruh manusia. Allah tidaklah menerima satu agama pun selain islam dan Dia tidaklah rela dengan syariat selainnya. Dari sini seorang muslim melihat bahwa setiap orang yang tidak beragama dengan agama Allah (Islam) adalah kafir.
Untuk itu hendaklah seorang muslim memiliki adab-adab berikut dalam bermuamalah dengan mereka :
1. Tidak menyetujui kekufurannya, tidak ridho dengannya karena ridho dengan kekufuran adalah kekufuran.
2. Membencinya dengan kebencian Allah kepadanya, yaitu mencintai karena Allah dan membenci karena Allah. Selama Allah membenci kekufuran maka seorang muslim harus membenci pula kekufuran dengan kebencian Allah kepadanya.
3. Tidak memberikan wala’ (loyalitas) dan kecintaan kepadanya, berdasarkan firman-Nya :
Artinya : “Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin.” (QS. Ali Imran : 28)
Artinya : “Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.” (QS. Al Mujadalah : 22)
4. Berlaku adil terhadapnya serta memberikan kebaikan kepadanya selama dia tidak memerangi (kaum muslimin) berdasarkan firman Allah :
Artinya : “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil.” (QS. Al Mumtahanah : 8)
5. Menyayangi dengan sifat kasih sayang pada umumnya, seperti memberikannya makan ketika dia merasa lapar, memberikannya minum ketika kehausan, mengajaknya berobat ketika sakit, meneyalamatkannya dari sesuatu yang bisa membahayakannya dan menjauhinya dari apa-apa yan bisa menyakitinya, berdasarkan sabda Rasulullah saw.”Sayangilah orang-orang yang di bumi maka yang di langit akan menyayangimu.” (HR. ath Thabrani)
6. Tidak menyakiti (menzhalimi) nya didalam harta, darah atau kehormatannya jika dia bukan termasuk orang-orang yang memerangi (umat islam) berdasarkan sabdanya,”Allah swt berfirman,’Wahai hamba-hamba-Ku sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezhaliman terhadap diri-Ku dan Aku jadikan hal itu haram diantara kalian maka janganlah kalian saling menzhalimi.” (Muslim)
7. Boleh memberikan hadiah kepadanya atau menerima hadiah darinya dan memakan makanannya jika dia termasuk ahli kitab : Yahudi atau Nasrani :
Artinya : “Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al kitab itu halal bagimu.” (QS. Al Maidah : 5)
Terdapat riwayat shahih yang menyebutkan bahwa Nabi saw diundang oleh orang Yahudi di Madinah lalu Rasul menyambut undangan itu dan memakan hidangan yang disuguhkan olehnya.
8. Tidak menikahkan laki-lakinya dengan seorang wanita mukminah..
Artinya : “(Wanita-wanita) mukminah tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka (wanita-wanita mukminah).” (QS. Al Mumtahanah : 10)
9. Menjawab bersinnya dengan mengucapkan يهديكم الله ويصلح يالكم “Semoga Allah memberikan hidayah kepadamu dan membaikan urusanmu.”. Suatu ketika orang-orang Yahudi bersin dihadapan Rasulullah saw dan mereka berharap Nabi saw mengatakan kepada mereka يرحمكم الله “Semoga Allah merahmatimu” namun Rasul mengatakan kepada mereka يهديكم الله ويصلح يالكم
10. Tidak memulai salam kepadanya dan jika mereka mengawali salam maka jawablah dengan kata-kata “wa alaikum”, berdasarkan sabdanya saw,”Apabila orang-orang ahli kitab membeikan salam kepadamu maka ucapkanlah ‘wa alaikum’ (Muttafaq Alaihi)
11. Menyempitkan jalannya berdasarkan sabdanya,”Janganlah kalian mendahulukan salam kepada orang-orang Yahudi dan Nasranai dan jika kalian bertemu dengan sorang dari mereka di jalan maka persempitlah.” (HR. Abu Daud)
12. Tidak menyerupainya dalam permasalahan yang tidak darurat, sabda Rasulullah saw,”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari mereka (kaum itu).” (Muttafaq Alaihi). Sabdanya saw lagi,”Berbedalah dengan orang-orang musyrikin maka biarkanlah jenggot dan rapihkanlah kumismu.” (Muttafaq Alaihi). Sabdanya saw,”Sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani tidaklah mencat rambut mereka maka berbedalah dengan mereka.” (HR. Bukhori), yaitu mencat jenggot dan rambut kepala dengan warna kuning atau merah karena terdapat larangan mencat dengan warna hitam, sebagaimana riwayat Muslim bahwa Nabi saw bersabda,”Catlah ini—rambut yang putih—akan tetapi jauhilah oleh kalian warna hitam. (Minhaj al Muslim hal 79 – 81)

Pintu Langit dan Yakjuj - Makjuj

Waktu-waktu yang dibukakan pintu langit didalamnya adalah :
1. Sebelum zhuhur
Berdasarkan sabda Rasulullah saw,”Sesungguhnya pintu-pintu langit dibuka hingga tergelincir matahari dan tidaklah tertutup hingga shalat zhuhur maka aku ingin saat itu yang naik bagiku adalah suatu kebaikan.” (Shahih at Targhib, 584)
2. Saat melaksanakan shalat sunnah qobliyah zhuhur
Berdasarkan sabda Rasulullah saw,”Empat rakaat sebelum zhuhur tanpa salam diantara rakaat-rakaatnya maka terbukalah pintu-pintu langit.” (Shahih al Jami, 885)
3. Saat berkumandang adzan
Berdasarkan sabda Rasulullah saw,”Apabila seorang muadzin mengumandangkan adzan maka terbukalah pintu-pintu langit dan dikabulkanlah doa.” (shahih al Jami’ 803)
4. Tatkala menanti dua shalat
Berdasarkan sabda Rasulullah saw,”Bergembiralah kalian, Ini adalah Tuhan kalian sungguh Dia swt telah membuka satu pintu dari pintu-pintu langit dan membanggakan kalian dihadapan para malaikat dengan mengatakan,’Kalian lihatlah hamba-hamba-Ku, mereka telah menyelesaikan suatu kewajibannya dan menanti kewajiban yang lainnya.” (ash Shaihah 661, sunan Ibnu Majah 850)
5. Di tengah malam
Berdasarkan sabda Rasulullah saw,”Pintu-pintu langit dibuka pada saat tengah malam lalu ada suara yang memanggil,’Apakah ada orang yang berdoa? Lalu orang itu pun dikabulkan. Apakah ada orang yang meminta? Lalu orang itu pun diberikan. Apakah ada orang yang dalam kesulitan? Lalu orang itu pun dilapangkan.” (Shahih al Jami’ 376)
6. Saat berdoa dengan mengucapkan Allahu Akbar Kabiron Walhamdulillah Katsiron Wa Subhanallahu Bukarotan Wa Ashilan.
Ketika kami melaksanakan shalat bersama Rasulullah saw, lalu ada seseorang yang mengatakan,”Allahu Akbar Kabiron Wal hamdulillah Katsiron Wa Subhanallahu Bukrotan wa Ashilan.”
Lalu Rasulullah saw bersabda,”Siapakah yang mengatakan kalimat ini dan itu.’ Lalu orang itu berkata,’Saya wahai Rasulullah saw.’ Beliau bersabda,”Aku tertegun dengannya dan pintu-pintu langit pun terbuka.’ Ibnu Umar berkata,’Aku pun tidak pernah meninggalkan kalimat-kalimat itu sejak mendengar sabda Rasulullah itu.” (Shahih Muslim)— http://www.5reeef.com
Saat pintu-pintu langit terbuka ini merupakan salah satu dari waktu mulia yang dianjurkan untuk berdoa didalamnya sebagaimana perkataan Abu Hurairoh,”Sesungguhnya pintu-pintu langit terbuka saat barisan (kaum muslimin) yang berjihad di jalan Allah melakukan penyerangan, ketika turun hujan lebat, ketika iqomat untuk melaksanakan shalat wajib maka raihlah keberuntungan didalamnya dengan berdoa.” (al Mausu’ah al Fiqhiyah juz II hal 7163)
Adapun tentang dimana kedudukan lapisan langit yang sebenarnya maka hanya Allah lah yang mengetahuinya namun jika kita melihat arti dari langit atau sama’ didalam bahasa arabnya, menurut az Zajjaj bahwa makna sama (langit) secara bahasa adalah segala sesuatu yang tinggi dan berada diatas dan setiap atap adalah langit. Dari sini bisa dikatakan bahwa awan adalah langit karena ia berada tinggi diatas. langit adalah segala sesuatu yang ada diatasmu dan menaungimu. (Lisan al Arab juz XIV hal 397)
Yang jelas bahwa Allah swt telah memberitahukan bahwa lapisan langit ini sebagaimana lapisan bumi berjumlah tujuh, didalam firman-Nya :
Artinya : “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.” (QS. Ath Thalaq : 12)Dan jarak antara satu langit dengan langit yang lainnya mencapai lima ratus tahun, sebagaimana diriwayatkan oleh Ahmad dan Tirmidzi dari Abu Hurairoh,”Sesungguhnya antara satu langit dengan langit yang lainnya berjarak lima ratus tahun, dan sesungguhnya bangunan setiap langit sama seperti itu. Dan antara satu bumi dengan bumi yang lainnya berjarak lima ratus tahun.”
Diriwayatkan pula oleh Ishaq bin Rohuwaih dan al Bazzar dari hadits Abu Dzar serupa dengan itu,”Antara setiap langit dengan langit yang lainnya berjarak tujuh puluh satu atau tujuh puluh dua tahun.”
Kedua hadits tersebut dapat digabungkan yang berarti bahwa perbedaan jarak diantara keduanya adalah tergantung dari cepat atau lambat perjalanannya. (Fathul Bari juz VI hal 317)
Sedangkan tentang dimana dikurungnya Ya’juj dan Ma’juj maka anda bisa merujuk artikel sebelumnya dengan judul ”Misteri Ya’juj dan Ma’juj

Hukum Bersalaman Setelah Shalat

Syeikh ‘Athiyah Saqar mengatakan bahwa pada dasarnya bersalaman adalah mubah (boleh) bahkan ada yang mengatakan sunnah karena hal itu dapat memunculkan kecintaan dan kasih sayang serta menguatkan ikatan persaudaraan.
Keutamaan hal itu telah diriwayatkan oleh berbagai hadits yang sebagiannya dengan jalan yang hasan, diantaranya dari Qatadah,”Aku berkata kepada Anas bin Malik,’Apakah bersalaman dilakukan oleh para sahabat NAbi saw,” Anas menjawab,”Ya.” (HR. Bukhori dan Tirmidzi)
Dari Hudzaifah bin al Yaman dari Nabi saw bersabda,”Sesungguhnya seorang mukmin apabila bertemu dengan mukmin lainnya lalu dia mengucapkan salam kepadanya serta menjabat tangannya maka akan luruhlah kesalahan-kesalahan keduanya seperti rontoknya dedaunan dari pepohon.” (HR. ath Thabrani didalam “al Ausath”. Al Mundziriy mengatakan didalam kitabnya “at Targhib wa at Tarhib” bahwa aku tidak mengetahui jika diantara para perawinya terdapat seorang pun yang cacat.”
Dari Salman al Farisiy dari Nabi saw bersabda,”Sesungguhnya seorang muslim apabila bertemu dengan saudaranya lalu menjabat tangannya maka dosa-dosa keduanya akan luruh sebagaimana rontoknya dedaunan dari pohon kering pada hari bertiupnya angin kencang dan akan diampuni dosa keduanya walaupun dosa keduanya seperti buih di lautan.” (HR. ath Thabrani dengan sanad hasan)Adapun bersalaman setelah selesai melaksanakan shalat maka tidaklah pernah ada pada masa Nabi saw maupun pada masa Khulafaur Rasyidin, sedangkan hadits-hadits menyebutkan bersalaman itu pada saat seseorang bertemu dengan saudaranya.
Oleh karena itu Ibn Taimiyah mengatakan bahwa hal itu (bersalaman setelah shalat) adalah makruh akan tetapi al ‘Iz bin Abdissalam mengatakan bahwa ia adalah mubah (boleh) dikarenakan tak ada satu pun dalil yang melarangnya. Namun Nawawi mengatakan bahwa pada asalnya bersalaman adalah sunnah dan memelihara bersalaman itu pada beberapa keadaan lainnya tidaklah mengeluarkannya dari sunnah namun didalam kitab “Ghiza al Albab” milik as Safariniy (1/283) disebutkan bahwa sebagian mereka telah mengharamkannya.
Sementara Syeikh ‘Athiyah Saqar berpendapat bahwa perbedaan pendapat itu bermuara kepada definisi tentang bid’ah… dan selama permasalahan itu masih diperselisihkan maka tidak seyogyanya kita berfanatik dengan satu pendapat. ( Fatawa al Azhar juz IX hal 50)
Sementara itu Syeikh Ibn Baaz mengatakan bahwa dianjurkan untuk bersalaman saat bertemu di masjid atau di shaff dan apabila tidak bersalaman sebelum melaksanakan shalat maka mereka bisa bersalaman setelah melaksanakan shalat sebagai bentuk pengimplementasian sunnah yang mulia serta untuk meneguhkan kasih sayang dan menghilangkan permusuhan.
Akan tetapi apabila tidak bersalaman sebelum shalat fardhu maka disyariatkan baginya untuk bersalaman setelahnya atau setelah mengucapkan dzikir-dzikir yang disyariatkan.
Adapun apa yang dilakukan oleh sebagian masyarakat yang bersegera bersalaman setelah melaksanakan shalat fardhu, setelah mengucapkan salam kedua maka aku tidaklah mengetahui dasarnya dan yang jelas adalah bahwa hal itu adalah makruh dikarenakan tidak adanya dalil tentangnya karena yang disyariatkan bagi seorang yang shalat dalam keadaan seperti itu adalah bersegera mengucapkan dzikir-dzikir yang disyariatkan sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi saw setelah melaksanakan shalat fardhunya.
Adapun shalat nafilah maka disyariatkan untuk bersalaman setelah salam apabila dia tidak bersalaman sebelum melaksanakan shalat itu dan jika ia telah bersalaman sebelumnya maka hal itu sudah cukup baginya. (Majmu’ Fatawa Ibn Baaz juz XI hal 267)
Bid’ah dan Macam-Macamnya
Bid’ah menurut terminologinya berasal dari kata bada’asy Syai, yubdi’uhu, bid’an dan ibtada’ahu berarti mengawalinya. Dan bida’ adalah sesuatu yang terjadi pertama… sedangkan bid’ah berarti baru yaitu sesuatu yang baru didalam agama setelah hal itu sempurna.
Adapun menurut etimologinya maka terdapat banyak definisi tentangnya dikarenakan perbedaan sudut pandang para ulama didalam pengertian dan kandungannya.
Diantara mereka ada yang memperluas kandungannya hingga mencakup segala sesuatu yang baru. Diantara mereka ada yang mempersempit kandungannya dan menyusutkannya serta meletakkan berbagai hukum dibawahnya.
Secara ringkas terdapat dua pandangan :
1. Para ulama ada yang mengatakan bahwa bid’ah adalah segala seuatu yang tidak terdapat didalam al Qur’an dan Sunnah, baik didalam permasalahan ibadah atau pun adat (kebiasaan) baik yang tercela maupun tidak tercela, diantara yang mengatakan ini adalah Imam Syafi’i, al Iz bin Abdissalam, an Nawawi dan Abu Syamah. Dari madzhab Maliki adalah al Qarafi dan az Zarqoniy. Dari madzhab Hanafi adalah Ibn Abidin. Dari madzhab Hambali adalah Ibn al Jauziy dan dari madzhab azh Zhahiriy adalah Ibn Hazm.
Pandangan ini tercakup didalam definisi yang diberikan al Iz bin Abdissalam tentang bid’ah yaitu suatu perbuatan yang tidak ada pada masa Nabi saw. Bida’ah ini terbagi menjadi bid’ah yang wajib, haram, mandub, makruh dan mubah.
Bid’ah yang wajib seperti ilmu nahwu untuk memahami firman Allah dan Rasul-Nya.. bid’ah yang haram diantaranya adalah madzhab al Qadariyah, al Jabriyah, al Murjiah dan al Khawarij. Bid’ah yang mandub seperti membuat sekolah-sekolah, membangun jembatan juga termasuk shalat tarawih berjamaah di masjid dengan satu imam. Bid’ah makruh seperti kaligrafi masjid, hiasan-hiasan pada mushaf. Bida’ah yang mubah seperti memperluas suatu kenikmatan didalam makan, minum maupun pakaian.
2. Ada sekelompok ulama yang mencerca perbuatan bid’ah serta menegaskan bahwa bid’ah adalah segala sesuatu yang sesat, baik didalam adat (kebiasaan) maupun ibadah. Diantara yang mengatakan ini adalah Imam Malik, asy Syatibiy dan ath Thurtusyi. Dari madzhab Hanafi adalah Imam asy Syamniyyi dan al ‘Ainiy. Dari madzhab Syafi’i adalah Baihaqi, Ibn Hajar al Asqalaniy, Ibn hajar al Haitsamiy. Dari madzhab Hambali adalah Ib Rajab dan Ibn Taimiyah. (al Mausu’ah al Fiqhiyah juz II hal 2814 – 2816)

Makkah Kota Tercantik di Dunia


Pemerintahan kota Makkah akan melakukan berbagai proyek pembangunan untuk menjadikan kota Makkah sebagai salah satu kota tercantik di dunia. Hal tersebut diumumkan Gubernur Mekkah, Pangeran Khaled Al-Faisal, Senin (17/8).

Menurut Pangeran Al-Faisal, kota Makkah memiliki posisi yang unik dan harus diperlakukan lebih istimewa dari kota-kota lainnya di Arab Saudi. "Rencana pembangunan untuk kota Makkah harus berbeda dengan kota-kota lainnya, dimana pembangunan di kota ini harus memberikan perlindungan pada identitas kota ini," kata Pangeran Al-Faisal.


Selain Makkah, pemerintah Arab Saudi juga sedang membuat rencana pembangunan untuk kota-kota lainnya seperti Madinah, Mina, Arafah dan Muzdalifah yang menjadi kota-kota tujuan para jamaah haji dan umrah. Untuk itu, pemerintah Saudi sudah menunjuk satu tim dari PBB untuk melakukan pengkajian terhadap kualitas gedung-gedung, sarana transportasi, sistem lalu lintas dan jalan raya serta penerapan berbagai layanan berbasis teknologi modern untuk kepentingan para jamaah haji dan umrah. Tim PBB itu melibatkan perusahaan konsultan asal Kanada, dibantu oleh para pakar dari Saudi.


Gubernur Makkah menyatakan, strategi pembangunan yang akan dilakukan di seluruh wilayah Makkah akan dipusatkan di sekitar Ka'bah dengan memperhatikan pembangunan manusianya lewat pendidikan, pelatihan, peningkatan layanan haji dan umrah, mencari solusi untuk memecahkan persoalan persediaan air serta perluasan fasilitas-fasilitas infrastruktur di Makkah.


Sejauh ini, rencana pembangunan yang sudah siap dilaksanakan adalah pembenahan kawasan pemukiman kumuh di sejumlah distrik di provinsi Makkah dan Jeddah serta proyek-proyek pariwisata di kota Taif, Qunfuda dan Al-Laith. Proyek terbesar adalah proyek pembenahan pemukiman karena tujuannya ingin meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin di Makkah dan Jeddah. Di Mekkah sendiri ada 60 distrik yang pemukimannya belum tertata rapi dan di Jeddah terdapat pemukiman kumuh bisa dijumpai hampir di 52 distrik di kota itu.


Proyek pembangunan itu, kata Pangeran Al-Faisal, akan melibatkan sektor-sektor swasta, sedikitnya 40 persen dari keseluruhan proyek. Pembangunan ini diharapkan bisa mengubah wajah provinsi Makkah, khususnya kota Makkah menjadi salah satu kota yang terpandang di dunia.

Monday, December 28, 2009

Sick Nigerian Prompts Security Alert in Detroit


A Nigerian man who became ill on Northwest Airlines Flight 253 from Amsterdam to Detroit — the same flight involved in Friday’s terrorism attempt — triggered a security alert at Detroit Metropolitan Airport after the pilots requested emergency assistance upon landing, the Department of Homeland Security announced on Sunday. The department said that the response to Sunday’s incident, which included informing President Obama, was “an abundance of caution.”
Skip to next paragraph
Earlier in the afternoon, Delta Airlines, which acquired Northwest last year, said in a statement that the crew had requested police assistance on the ground because a passenger was “verbally disruptive.” The Transportation Safety Administration said in a statement that it had been alerted to a “disruptive passenger on board” Flight 253. The T.S.A. said that the flight landed safely at Detroit International Airport at approximately 12:35 p.m. Eastern “without incident.”
“The aircraft has been moved to a remote location for additional screening,” the agency had said then. “T.S.A. and law enforcement met the aircraft upon arrival, the passenger is now in custody.”
A little before 4 p.m., the large white jetliner sat at the southeast corner of the vast Detroit Metropolitan Airport, surrounded by police and other emergency vehicles with their lights flashing in the fading afternoon light amid falling snowflakes.
About a half hour later, the Homeland Security press secretary, Sara Kuban, released a statement, sorting out what had happened on the flight.
“A passenger on today’s Northwest flight 253 from Amsterdam to Detroit spent an unusually long time in the aircraft lavatory,” she said in the statement. “Due to this unusual behavior, the airline notified T.S.A. and the agency directed the flight to taxi to a remote area upon landing to be met by law enforcement and D.H.S.
“The passenger in question, a Nigerian national, was removed from the flight and interviewed by the F.B.I.; indications at this time are that the individual’s behavior is due to legitimate illness, and no other suspicious behavior or materials have been found. Though this does not appear at this time to be a security incident, in an abundance of caution, the aircraft was fully screened, with negative results, and all baggage is being rescreened before the aircraft taxis to the gate.”
The suspect in Friday’s failed terrorism attempt on the same flight, Umar Farouk Abdulmutallab, is also Nigerian. He has been charged with trying to blow up the plane.
CNN and The Associated Press had previously reported that a Nigerian man had locked himself in the lavatory for such a long time that the crew requested help on the ground.
A Homeland Security official had earlier described the incident as “nonserious.”
At 3:55 p.m., CNN said that law enforcement authorities has offered an "all clear" signal — indicating that the threat had passed — and the plane began to be moved.
Rows of bags and luggage long remained on the tarmac, approached by dogs sniffing for contraband, whether as serious as explosive devices or the usual agricultural products not allowed to be flown in on passenger jets.
Bill Burton, a White House spokesman, said that President Obama, vacationing in Hawaii, had been notified “shortly after 9:00 a.m. Hawaiian time of the incident regarding an unruly passenger on the flight arriving in Detroit by N.S.S. chief of staff Denis McDonough.”
“The President stressed the importanceof maintaining heightened security measures for all air travel and gaveinstructions to set up another secure teleconference briefing as soon as possible,” Mr. Burton added.
“It’s a pretty typical response,” Scott Wintner, the airport spokesman, said of the police vehicles. “With an aircraft situation, speed is of the essence.”
A Delta spokeswoman said that the other 255 passengers have been safely taken off the plane.

Sunday, December 27, 2009

Now that Tiger Woods has admitted to cheating on his wife, and having affairs with several women he has announced an indefinite hiatus from golf to co


Now that Tiger Woods has admitted to cheating on his wife, and having affairs with several women he has announced an indefinite hiatus from golf to concentrate on his marriage. Noone knows how his career will hold up should the leave be longer than brief. Already sponsors are stating that they are assessing their relationship with Woods and Gillette has pulled the golfers television ads. How long the fallout from Tiger’s scandal will last is anyone’s guess but there’s one thing for sure, the golf world will anxiously await Tiger’s return. How things will work between Tiger and Elin, however, is another issue.Infidelity is a strong betrayal and can permanently destroy all trust in a relationship. That isn’t to say, however, that Tiger and Elin cannot make amends and fix their marriage. Elin Woods has purchased a home in Sweden and reports state that both she and Tiger are traveling there together on the couple’s yacht. If Tiger Woods does have a sexual addiction, it will take more than a secluded romantic get-away to fix and repair the couple’s marriage.Dr. Drew of the VH1 television show “Sex Rehab” stated that he believed Tiger Woods may very well be a sex addict. He said in an interview with Entertainment Tonight, “It’s safe to say that sex addiction might be a part of his problem. I thought this guy was different. Celebrities have a very high probability of having issues in their interpersonal lives and it turns out he may be no different than many celebrities and athletes.”Dr. Drew also stated that he believed the couple could overcome the infidelity and repair their marriage, however it will take counseling. “Find a way to recommit to your marriage and get some help,” he offered the advice to Tiger. “Do so with the knowledge that the outcomes can be very, very good.” Dr. Drew said.
Many fans have posted messages of prayer and support for the couple’s marriage on the official Tiger Woods’ website.

Here is the conversation between Tiger Woods and Jaimee Grubbs.

Tiger: Hey Sexy I can’t come out this week. Something came up family wise (July 20, 3:04 p.m.)
Jaimee: That’s okay I hope everything is fine … would have liked to see you
Tiger: We will make it happen
Jaimee: I drove out for the night to surprise a friend with a present for there birthday (July 26, 11: 22 p.m.)
Tiger: what kind of present your naked body
Jaimee: haha no a watch I slept alone
Tiger: alone with him that is
Jaimee: haha I wish
Jaimee: miss u (Sept. 27, 6:38 p.m.)
Tiger: now that’s hot so who is your new boy toy
Jaimee: no new boy toy … still running dry… been on 2 real dates in the pat 2 months
Tiger: I need you
Jaimee: then get your tight ass over here and visit me! I need u
Tiger: I will wear you out soon
Jaimee: how soon? I got a new piercing
Tiger: really. Where
Jaimee: I just sent u a pic of it … is on my cheek below my eye … implanted a little diamond
Tiger: send it again. I didn’t pick up on that
Tiger: you just need some attention from me
Tiger: do you have a boy friend (8:45 p.m.)
Jaimee: I don’t even have someone I am dating … no … u can be my boyfriend
Tiger: then I am
Jaimee: I wish
Tiger: quiet and secretively we will always be together
Tiger: when was the last time you got laid
Jaimee: if we hang out on a Sundway we can watch desperate houswives again haha (Sept. 30, 3:38 p.m.)
Tiger: oh god
Jaimee: take a break from watching boring old golf
Jaimee: I mean the amazing sport of golf
Jaimee: [more than an hour later] babe I was kidding
Tiger: I know sexy
Jaimee: is it orange county time yet? (Oct. 1, 6:06 p.m.)
Tiger: oh stop
Jaimee: hahaha I know … but you canceled on me last time so the anticipation is killing me … im finding myself watching sports center … haha j/k it isn’t that bad
Tiger: its never been that bad
Jaimee: very true … I only watch football
Tiger: Figured you would say that. Big black guys.
Jaimee: u are my first, last and only black guy! U should feel special
Tiger: why do I not believe that?
Tiger: [later, in response to Jaimee's mention of a date who was "full of himself"] you kinda like that for some reason which is weird why you decided on me.
Tiger: having an asian mother and a military father you cannot and will not ever be full of yourself
Jaimee: I have fun with u, you always make me smile and I am not afraid to be myself or say anything to u … the day I met u I thought u were going to kick me out a few times but for someone reason you didn’t and u have told me numerous times I talk to much but slowly as I get to know u iI think your absolutely amazing
Tiger: you are wrong I’m bone thugs in harmon
Jaimee: Something wrong babe?I was excited to sepnd time with u this week (Oct. 15, 6:40 p.m.)
Tiger: I will you Sunda night. Its the only night in which I am totally free but I have to leave at 530 Monday morning to drive up to the valley for an outing for one of my sponsors. See you at 8 pm on Sunday in newport
Tiger: don’t text me back till tomorrow morning. I have to many people around me right now
Tiger: send me something very naughty (Oct. 18, 3:40 p.m.)
Jaimee: some things are worth waiting for lol … besides im at work
Tiger: go to the bathroom and take it
Jaimee: haha ur too much
Jaimee: are u leaving me cause your wife is still in newport I am lonely now … i like falling asleep in your arms (Oct. 18, 11:38 p.m.)

tiger woods suicide attempt

A Tiger Woods OD? As in overdose? Yep, that is what some sources are saying in regards to the day after Thanksgiving. TMZ is reporting that sources attached to Health Central Hospital are saying that Tiger was admitted because of an apparent overdose. Was this a suicide attempt?
Apparently the entire fifth floor of Health Central Hospital was shut down when Woods arrived. An alias was also assigned to Tiger upon registration. When he was admitted to the intensive care unit, Elin was by his side.
Drugs were suspected, including Ambien and Vicodin. Elin is said to have given the paramedics two bottles of pills from their home.
Wow, it has been a wild week for Tiger. I can’t imagine what he must be feeling like, besides the biggest douche bag in the world. As far as treatment of the golf star, Tiger was reportedly put on a breathing tube to support his depressed breathing. How freakin’ sad!
But not only was Woods hospitalized, apparently another family member of Woods’ was taken into Health Central Hospital with complaints of stomach pangs. A 911 call that came into Orange County paramedics overnight, reported that a middle-aged woman at the home of Tiger Woods was in distress. The woman is believed to be Elin Nordegren’s mother Barbro Holmberg.
Well shoot, hopefully everyone has taken their chill pills and chilled the heck out. C’mon now let’s just hope this wasn’t a suicide attempt and that this rumor of a Tiger Woods OD is false.

Thursday, December 10, 2009

Mystery Light Show Dazzles Web

We've heard of the Northern Lights. But we've never seen anything like this. The good people of northern Norway were recently treated to quite a display. As you'll see in the video, a town was lit up with what looks like a shooting blue star that burst into a giant white spiral that then beams a ray of blue light from its center. It is beautiful and baffling. And completely mysterious.

Those who missed the Arctic show headed to the Web, causing searches on "norway spiral" to immediately surge into the stratosphere.

There has got to be a logical explanation: Residents hailing a masked superhero, perhaps? A Spirograph Photoshopped into the sky? Imminent alien invasion? Well, the various independent photos and videos coming in confirm it's not a fake. Scientists have said it's not the Northern Lights, although it is in the north and it is a light. One Norwegian astronomer quoted by the Daily Mail opined that at first he thought it was a "fireball meteor," but it went on too long. The reason behind the show is probably man-made.

More than likely say experts, it was a Russian missile. While the Russian Defense Ministry would not comment, the circumstantial evidence is mounting that this is what a spiraling rocket jettisoning fuel looks like. And it sure is pretty.

Wednesday, December 9, 2009

Konsep dan Budaya Masyarakat

Pengertian Budaya
Sungguhpun manusia itu dari segi biologi tidak banyak berbeza dari haiwan primat, tetapi perlakuannya amat berbeza. Manusia dapat menggunakan akal fikiran dan peralatan. Perlakuan mereka dikawal dan didorongkan oleh akal. Proses pemelajaran manusia dapat menentukan corak budayanya. Ilmu pengetahuannya bersifat akumulatif, mampu memahami lambang-lambang yang simbolis seperti bahasa. Sistem pembahagian manusia adalah lebih kompleks daripada haiwan.
Budaya yang dikonsepsikan oleh orang ramai selalunya meliputi hal-hal mengenai kesenian. Sedangkan pengertian budaya dalam pengajian anthropologi adalah suatu jalinan yang kompleks. Perlakuan manusia yang dipelajari (learned behaviour) adalah menjadi asas kepada pertumbuhan budaya. Perlakuan-perlakuan manusia yang diterima dari proses pemelajaran terjalin dalam suatu sistem yang tersusun rapi, iaitu merupakan budaya. Definisi budaya itu berbagai-bagai sebagaimana yang diberikan oleh sarjan-sarjana anthropologi budaya. A.L. Kroeber dan C. Kluckhohn pernah mengumpul sehingga 160 definisi budaya yang telah digunakan oleh sarjana-sarjana. Kemudian mereka menganalisis dan membuat kesimpulan.
Dalam bahasa Melayu “budaya” itu berasal daripada perkataan “budi”, iaitu kata Sanskrit yang bermaksud akal. Budaya itu ialah perlakuan-perlakuan manusia yang berkaitan dengan akal fikiran. Dalam intepretasi lain difahamkan bahawa budaya itu daripada rangkaian “daya” dan “budi” yang dapat dikatakan segala yang berupa cipta, rasa dan penggunaan fikiran manusia. Kebudayaan itu bermaksud segala hasil dari ciptaan itu. Budaya adalah kata singkat daripada kebudayaan.
Adakala budaya itu didapati sama ertinya dengan peradaban, tetapi peradaban itu adalah sebahagian daripada budaya.
Dalam budaya itu terdapat berbagai-bagai jalinan unsur, ada unsur yang amat besar dan ada unsur kecil. Unsur-unsur budaya itu dapat dikelasifikasikan kepada beberapa bahagian yang penting bagi memudahkan perbincangan akademik. Sebenarnya unsur-unsur itu saling berkaitan antara satu sama lain. Dan selalunya unsur-unsur itu bertindih sesama sendiri. Antara unsur-unsur budaya itu terdapat unsur-unsur besar yang dikatakan budaya universal (cultural universal) yang dapat dibahagikan kepada: budaya peralatan bagi keperluan hidup manusia, sistem ekonomi, sistem sosial, bahasa, kesenian dan mainan, ilmu pengetahuan dan agama serta magis. Dalam unsur-unsur budaya besar itu terdapat pula bahagian-bahagian yang lebih kecil. Dalam berbagai-bagai unsur budaya itu terdapat pula aktiviti-aktivitinya yang tersendiri yang dapat dikatakan aktiviti budaya (cultural activities). Segala aktiviti budaya itu terbahagi pula kepada jalinan-jalinan yang lebih kecil yang kita namakan “trait complexes” dan kemudian boleh dipecah-pecahkan kepada trait-trait yang lebih kecil. Daripada traits ini terdapat pula pecahan yang lebih kecil yang dinamakan unsur atau “items”.
Budaya itu dapat dilihat dari aspek perlakuan dan hasil perlakuan anggota-anggota masyarakat. Perlakuan manusia didorongkan oleh berbagai-bagai aspek lain, seperti norma, nilai, peraturan, adat resam, kepercayaan, undang-undang dan sebagainya. Perlakuan ini adalah hasil dari berbagai-bagai proses dan ini juga yang melahirkan berbagai-bagai peralatan budaya. Sesuatu sistem itu merupakan perlakuan individu dan gabungan dengan alat-alat yang dihasilkan.
Dalam penyelidikan anthropologi budaya memerlukan satu proses yang kompleks bagi memahami perhubungan dan interaksi individu dalam sesuatu masyarakat itu. Perlakuan itu harus mencerminkan budaya yang menjadi tumpuan kajian itu.
Perlakuan dan Kawalan Sosial
Pola-pola budaya merupakan satu prinsip atau dasar yang berulangkali berlaku dalam budaya, sehingga ia melahirkan aktiviti budaya atau kompleks budaya. Ia melahirkan suatu sistem pola. Dalam penyelidikan sesuatu unsur budaya itu, hendaklah melihat kedudukan pola itu dalam budaya seluruhnya. Tidak lengkap jika penyelidikan itu hanya ditumpukan kepada bahagiannya tanpa pertimbangkan kedudukannya yang lebih luas.
Fungsi
Dalam penyelidikan, fungsi mempunyai pengertiannya tersendiri. Fungsi dalam pengajian akademik menerangkan hubungan antara suatu hal dengan sesuatu tujuan tertentu; dan menerangkan hubungan variable antara satu dengan yang lain; dan fungsi juga menerangkan jalinan hubungan antara satu hal dengan hal yang lain dalam sistem yang bulat atau sistem yang lebih luas. Fungsi yang selalu digunakan seharian itu juga dengan mudah difahami, iaitu melihat peranan atau kepentingan sesuatu itu dengan hubungan masyarakat atau sistem yang lebih luas. Dalam pengajian akademik, konsep fungsi itu kemudian melahirkan satu pendekatan tersendiri yang dipanggil fungsionalism.
Para pengkaji anthropologi berusaha memberi pengertian yang lebih mendalam mengenai pendekatan fungsi ini, iaitu cuba menerangkan bahawa setiap unsur budaya itu mempunyai guna, fungsi dan maknanya tersendiri dalam masyarakat. Setiap unsur itu dapat dihubungkan dengan sesuatu tujuan atau peranan tertentu dalam masyarakat. Selain itu, sesuatu unsur itu mempunyai makna dan pengertian tersendiri dalam budaya. Aspek ini boleh dikaji dan dianalisis dengan lebih mendalam.
Sesuatu unsur budaya yang lahir itu, bersangkut paut pula dengan berbagai-bagai aspek dan unsur lain dalam masyarakat. Oleh itu, apabila mengkaji sesuatu unsur itu hendaklah juga dikaitkan dengan minat-minat yang lain. Ini dikatakan pendekatan minat sosial.
Anika budaya
Budaya dan masyarakat itu didapati berbagai-bagai, diversiti dalam dimensi masa dan ruang. Oleh kerana terdapat diversiti dalam budaya itu maka didapati berbagai-bagai usaha untuk mengkelasifikasikannya; misalnya pembahagian seperti “barat” dan “timur”; primitif dan moden; tradisi dan moden, berdasarkan sekitaran alam, kawasan budaya dan ke dalam kulturkreise. Pembahagian itu berasaskan pada masa atau ruang. Dalam proses mengkelasifikasikan budaya terdapat berbagai-bagai kritik, tentangan dan terdapat pula berbagai-bagai sokongan dan ulasan.
Pengertian masyarakat
Pengertian masyarakat itu luas dan boleh dilihat dari berbagai-bagai sudut. Dalam penggunaan harian, masyarakat difahamkan sebagai kelompok individu. Pengertian masyarakat banyak telah diberikan oleh para pengkaji anthropologi dan sosiologi. Segala pengeritan yang dibincangkan itu adalah benar melihat kepada sudut pandangan masing-masing. Secara umum, masyarakat itu dapat difahamkan sebagai satu kesatuan kelompok manusia yang mempunyai interaksi dalam sistem hidup yang tertentu. Adat resam juga digunakan dalam menentukan cara hidup masyarakat. Jadi, budaya adalah sebagai ikatan kepada wujudnya masyarakat. Budaya dan masyarakat adalah sesuatu hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam masyarakat itu juga, pentingnya ialah interaksi antara individu-individu yang menentukan suatu pola hidup yang tertentu. Melalui ini terdapatlah suatu sistem komunikasi yang tersendiri. Proses interaksi itu adalah luas pengertiannya, meliputi pelbagai sistem komunikasi. Perlakuan individu dalam masyarakat itu adalah ditentukan oleh pola-pola interaksi, sebagaimana yang ditentukan oleh nilai-nilai sosial.
Pengertian masyarakat adalah sangat luas yang meliputi berbagai-bagai ciri – meliputi unit-unit sosial dan institusi-institusi sosial yang lebih luas. Kelompok-kelompok interaksi sosial yang kecil itu merupakan unit sosial yang tersendiri sehinggalah kepada unit sosial yang lebih besar. Unit sosial itu wujud atas minat dan kepentingan tertentu dengan sistem interaksi yang tersendiri. Masing-masing individu itu berinteraksi bersandar atas kepentingan tersendiri.
Unit sosial ini kemudian dapat dipisahkan kepada kategori sosial yang lebih besar iaitu golongan sosial. Golongan bermaksud kelompok sosial yang lebih besar dan selalunya interaksi anggota-anggota itu tidak seerat unit sosial. Golongan sosial ini bergantung kepada asas mana yang dijadikan ukuran atau pembahagiannya. Dalam sesuatu golongan sosial itu terdapat ciri-ciri tertentu yang berasaskan kepada ciri-ciri yang digunakan untuk kategori itu.
Kolektif: Berasaskan kepada ciri-ciri tertentu berdasarkan sistem norma di kalangan anggota-anggota masyarakat.
Kelompok sosial (social group): Pembentukan kumpulan secara kolektif itu juga melahirkan kelompok seperti kumpulan ras (racial group), kumpulan budaya (cultural group) dan kumpulan ethnik (ethnic group). Setiap kelompok itu mempunyai organisasi dan sistem kepimpinan tertentu. Kumpulan kelompok mempunyai ikatan, seperti tujuan dan minat bersama. Begitu juga anggota kelompok itu terdapat sistem nilai dan norma yang tersendiri. Mereka mempunyai kesedaran bersama.
Komuniti: Berasaskan kepada hidup setempat – ikatan yang rapat dalam kelompok kecil dan unit sosial yang lebih besar.
Institusi sosial: Ini lebih khusus kepada sistem nilai dan norma, mempengaruhi aktivti individu dalam satu kesatuan kemasyarakatan tadi. Mereka mempunyai kepentingan atas minat bersama. Adakala berupa kebiasaan, adat istiadat atau adat resam anggotanya bersama dalam aktiviti, dan menurut sistem norma bersama yang bertujuan untuk memenuhi kompleks tertentu. Institusi pula bermakna badan atau organisasi khusus. Institusi bertujuan memenuhi keperluan kehidupan, seperti institusi kekerabatan, institusi yang bersifat ekonomi, pendidikan, politik dan sebagainya.
Struktur Sosial: Konsep struktur sosial dikemuakan oleh A.R. Radcliff-Brown (1939). Sesuatu prinsip kebudayaan itu adalah terdiri dari jalinan-jalinan tertentu yang dapat menjadikannya sebagai struktur sosial. Struktur sosial amat penting dalam memahami budaya dan masyarakat.
Masyarakat dan Budaya
Dinamiks Sosial: dalam proses ini kita perlu memahami sosialisasi, enkulturasi, evolusi, inovasi, difusi, assimilasi dan akulturasi. Dalam penyelidikan sosio-budaya persoalan ini hendaklah dilihat dalam konteks perubahannya.
Proses sosialisasi: meliputi seluruh proses penyesuaian individu dalam budayanya secara mempelajari, baik secara formal mahupun tidak formal bagi memahami masyarakat sekitarnya. Seorang itu mengalami proses sosialisasi sejak lahir sehingga seorang itu meninggal dunia. Seorang itu mempelajari norma, nilai dan peraturan-peraturan hidup dalam masyarakatnya. Proses pembudayaan yang disebut enkulturasi, ialah penyesuaian dengan kehendak-kehendak budaya sendiri. Konflik sosial selalu terdapat dalam proses sosialisasi itu, sehingga adakalanya melahirkan individu yang menyeleweng (deviants). Aspek penyelewengan dalam budaya ini adalah suatu fenomenon yang terdapat dalam semua budaya.
Proses perubahan masyarakat dan budaya
Perubahan berlaku kerana budaya itu dinamis, iaitu berlaku perubahan dari masa ke masa. Perubahan itu adakala terjadi dalam jangka masa yang lama dan adakala berbentuk reformasi atau revolusi.
Evolusi budaya ialah suatu proses perubahan masyarakat dan budaya yang mengambil masa yang lama. Perubahan yang berlaku itu lebih berupa secara bersendirian, iaitu tidak ada tekanan dari luar. Konsep perubahan budaya pula merupakan perubahan yang terjadi dalam jangka masa yang lebih pendek dan mungkin hasil dari pertembungan dengan luar atau lebih bersifat tekanan dari luar. Perubahan budaya itu terjadi secara asimilasi dan akultrasi.
Proses evolusi yang mengambil masa lama itu dalam anthropologi dikatakan “directional processes” yang dilihat dari jauh. Proses evolusi secara berulang-ulang itu dipanggil proses “recurrent”.
Inovasi ialah proses perubahan budaya yang besar tetapi terjadi dalam jangka masa yang tidak begitu lama. Penemuan baru disebarkan kepada masyarakat, dan budaya itu diterima serta dipelajari dan akhirnya menjadi kebiasaan dalam masyarakat.
Penemuan (discovery dan invention) ialah penemuan unsur budaya baru. Bila penemuan itu diserap ke dalam budaya maka ia dikatakan penciptaan.
Difusi
Difusi bermakna proses penyebaran unsur-unsur budaya daripada seorang individu kepada seorang individu lain, atau dari satu masyarakat kepada satu masyarakat lain. Proses penyebaran unsur-unsur budaya dalam masyarkat yang sama disebut difusi dalam masyarakat yang sama (intra-society diffusion) dan proses difusi antara masyarakat itu ialah “inter-society diffusion”. Intra-society diffusion selalunya merupakan penyebaran dan peresapan unsur-unsur budaya baru yang ditemui dari proses inovasi dan penciptaan. Dalam anthropologi proses difusi budaya itu dimaksudkan penyebaran dan peresapan unsur-unsur budaya daripada satu masyarakat kepada satu masyarakat lain. Proses ini berlaku mungkin secara dibawa oleh orang-orang yang berpindah, iaitu proses migrasi, terutama dalam zaman pra-sejarah yang kerapkali berlaku migrasi kelompok-kelompok tertentu. Difusi budaya boleh berlaku kerana kedatangan individu-individu dari luar, seperti pengembara, pedagang, pelaut dan sebagainya. Misalnya, dalam perkembangan unsur-unsur budaya Hindu ke kawasan ini. Difusi juga boleh berlaku dengan pertembungan kelompok penduduk tempatan dengan kelompok jiran dengan berbagai-bagai cara pertemuan. Cara pertama ialah hubungan dalam bentuk daripada masing-masing budaya itu hampir tidak berubah yang disebut sebagai symbiotic.
Difusi peresapan budaya melalui pedagang-pedagang berlaku secara sukarela yang tidak disedari. Difusi budaya juga dilakukan oleh missionary atau pengembang agama, cara ini dilakukan dengan sengaja. Peresapan budaya secara tekanan (imposed) ialah melalui peperangan, penaklukan dan seumpamanya, di sini terdapat unsur paksaan.
Kini proses difusi tersangat cepat berlaku kerana terdapat berbagai-bagai kemudahan sistem komunikasi yang tersebar luas, seperti radio, tv dan filem.
Unsur-unsur budaya selalu bergerak, tersebar atau meresap dari satu budaya kepada satu budaya lain dengan berbagai-bagai cara dan jalinan difusi itu merupakan satu kompleks yang tersendiri. Perpindahan budaya itu menjadi satu gabungan atau kompleks yang agak sukar untuk dipisah-pisahkan. Sesuatu unsur budaya itu mempunyai kait mengait dengan unsur-unsur budaya lain yang menjadikannya sebagaimana satu kompleks tersendiri, misalnya jualan kereta ke negeri lain, juga melibatkan hal-hal lain berkaitan dengan kereta.
Asimilasi
Proses ini berlaku dalam kelompok-kelompok yang budaya berbeza, mereka saling bergaul antara satu sama lain, dalam masa yang lama sehingga budaya-budaya dari kelompok-kelompok itu berubah saing menyesuaikan menjadi satu. Dalam komuniti Cina dan Siam di Kelantan mengalami proses asimilasi dengan budaya orang Melayu. Proses ini berlaku apabila terdapat pergaulan secara intensif dan luas dalam jangka masa yang lama. Kelompok-kelompok itu mesti mempunyai sikap tolenrasi dan simpati antara satu sama lain. Antara penghalang dalam proses ini ialah bila terdapat perasaan superioriti pada individu dalam budaya tertentu terhadap budaya yang dihadapinya, dan sifat takut kepada kekuatan budaya lain.
Akulturasi
Proses akulturasi berlaku bila budaya tempatan bertembung dengan budaya asing, dan kemudian berlaku proses penerimaan budaya asing sesuai dengan kehendak-kehendak tempatan sehingga tidak menghilangkan identiti budaya sendiri. Proses ini berlaku kepada budaya Melayu sejak dulu kala, melampaui batas-batas tempatan. Proses ini berlaku oleh kerana adanya migrasi, pertembungan secara individu dengan budaya asing. Penerimaan unsur-unsur budaya asing itu tidak pula bertentangan dengan kehendak-kehendak budaya sendiri. Proses ini amat pesat berlaku apabila berlaku campur tangan kolonial Barat di negara-negara yang mundur. Bersama dengan penyebaran agama-agama besar di dunia ini juga bermakna penyebaran budaya melalui proses akulturasi ini berlaku secara leluasa. Pertembungan budaya-budaya Afrika, Asia, Oceania, Amerika Utara dengan Ero-Amerika menjadikan proses akulturasi itu pesat sekali berlaku dalam abad ke-20.
Dalam pengajian anthropologi budaya, tumpuan kepada penyelidikan proses akulturasi ini semakin diminati dan berkembang luas. Berbagai-bagai method dan pendekatan penyelidikan tentang ini telah dilakukan oleh sarjana-sarjana. Dalam penyelidikan ini memerlukan pengetahuan yang luas kerana ia melibatkan usaha perbandingan antara satu budaya dengan satu budaya lain.
Unsur-unsur budaya asing yang mudah diterima ialah yang bercorak atau bersifat konkrit, seperti budaya kebendaan (material culture), dan unsur-unsur budaya yang mempunyai fungsi atau gunanya yang tinggi kepada budaya yang menerima. Sesuatu unsur budaya yang diterima itu adalah yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima. Unsur-unsur yang tidak sesuai dan dianggap sukar adalah lambat diterima.
Unsur-unsur budaya yang sukar diganti ialah unsur-unsur budaya yang sudah meluas dalam masyarakat dan diamalkan secara turun temurun, seperti sistem kekerabatan. Kedua, unsur-unsur budaya yang dialami dalam proses sosialisasi pada peringkat awal juga sukar digantikan, seperti makanan. Makanan itu adalah sukar diubah. Ketiga, unsur yang melibatkan agama dan kepercayaan juga adalah sukar diganti dan diubah. Begitu juga ritual yang berkaitan dengan hal ini.Individu yang dikatakan “moden”, “maju” dan “progresif” lebih mudah menerima unsur-unsur budaya asing berbanding dengan individu “kolot” atau “kampungan”. Proses urbanisasi juga memainkan peranan penting dalam menentukan pesatnya proses penerimaan. Pendidikan juga menjadi ukuran dalam menentukan mudah atau tidak seorang individu itu menerima unsur-unsur budaya asing. Lagi satu faktor ialah umur, iaitu antara golongan tua dan golongan muda. Golongan muda itu mudah mengalami devian dan menerima unsur-unsur budaya asing berbanding dengan golongan tua yang lebih kuat pegangan kepada tradisi.
Konflik dan ketegangan sosial kesan dari akulturasi
Peringkat perubahan selalu dikatakan tahap krisis, iaitu transisi antara golongan yang kuat ikatan kepada tradisi dengan golongan muda yang inginkan perubahan. Konflik sosial muncul dan perdebatan atau ketegangan sosial ini kerap berlaku dalam masyarakat. Golongan-golongan itu menentukan dasar dan prinsip masing-masing. Antaranya golongan tua dengan golongan muda; golongan berpelajaran dengan golongan kurang pelajaran; nasionalisme dengan liberalisme; golongan maju, moden dengan golongan kolot; golongan urban dengan golongan kampung.
Konflik dan ketegangan sosial ini jelas sekali apabila berlaku tekanan budaya dengan pesatnya penerimaan unsur-unsur budaya asing. Dengan ini juga menyebabkan timbul golongan-golongan penentang. Golongan yang selalu terlibat ialah pertubuhan keagamaan yang berusaha mempertahankan tradisi. Adakala golongan agama ini melarikan diri daripada masyarakat yang dianggap menghadapi kacau bilau. Inilah yang menimbulkan gerakan-gerakan cults, messianic movements, nativistic movements dan sebagainya. Gerakan-gerakan ini berusaha mempertahankan indentiti sendiri.
Ethnologi
Bidang ethnologi menjadi persoalan etnografi yang memberikan huraian tentang sesuatu budaya dalam konteks masyarakatnya. Pendekatan dalam bidang ini ialah melihat kepada segala aspek yang menjadi unsur budaya universal. Ini termasuklah unsur-unsur:
(1)Budaya kebendaan (Material Culture) dan teknologi,(2)Sistem ekonomi,(3)Sistem sosial,(4)Bahasa,(5)Kesenian,(6)Sistem pengetahuan,(7)Sistem kepercayaan.
Dari abad ke-19 lagi penulisan ethnografi menumpukan perhatian serius kepada persoalan teknologi. Pemerhatian pada masa itu lebih merupakan secara luaran sahaja. Dalam bidang ini termasuk berbagai-bagai bahagian teknologi, seperti pakaian, rumah, alat senjata dan sebagainya. Teknologi dalam masyarakat sederhana dapat dilakukan secara terperinci, tetapi dalam masyarakat kompleks teknologi itu tersangat kompleks. Perbincangannya lebih merupakan satu deskripsi secara luaran sahaja, tidak melibatkan tentang fungsi sosialnya. Deskripsi secara terperinci itu penting dilakukan sebagai asas dalam membuat perbandingan tentang penyebaran hasil budaya itu dari satu budaya kepada satu budaya lain. Kemudian dalam tahun-tahun 20-an dan 30-an penulisan tentang teknologi seperti dulu semakin berkurang dalam hasil-hasil ethnografi. Sistem teknologi atau budaya benda itu sendiri adalah luas sekali bidangnya. Oleh itu para pengkaji membahagikan kepada kategori-kategori tertentu yang lebih kecil, seperti alat-alat pengeluaran, senjata, makanan, pakaian, perhiasan, rumah, dan sebagainya.
Sistem ekonomi
Eknomi sara diri termasuk teknik dan alat-alat yang terdapat dalam masyarakat peringkat ini, terutama dalam masyarakat primitif. Sebenarnya usaha menghubungkan sistem ekonomi secara sederhana itu telah lama dilakukan, malah dapat dikesan sejak abad ke-4 lagi.
Dalam sistem ini juga para pengkaji menghubungkan dengan teori evolusi dalam pertumbuhan usaha cari makan dari satu peringkat kepada satu peringkat perkembangan manusia yang lebih tinggi. Cara hidup pertanian meletakkan pertanian secara usaha paling atas.
Terdapat banyak kritik tentang evolusi dalam mata pencarian ini, iaitu tingkat-tingkat ekonomi. Sistem ekonomi juga tidak terlepas dari sistem-sistem lain dalam masyarakat.
Sistem sosial
Pada peringkat permulaan, usaha pengkaji menggunakan teori evolusi dalam menerangkan perubahan sistem sosial. Antara yang terkenal ialah Morgan, L.H. yang mengkaji sistem kinship dalam berbagai-bagai budaya dan menerangkan proses evolusi dalam sistem ini. Beliau tertarik dengan terminologi yang digunakan dalam sistem ini antara berbagai-bagai budaya yang menjadi tumpuannya.

budaya dan tamadun

Definisi Tamadun - berasal dari perkataan Arab yang bermaksud kehalusan budi bahasa dan kesopanan tingkah laku.

Pandangan Barat

- M.A.J Beg – pencapaian manusia – kota, skrip, kesenian, seni bina, agama, undang-undang dan politik
- Edward L. Farmer – satu unit budaya yang merangkumi norma-norma sosial, tradisi dan institusi yang diwarisi dari satu generasi ke satu generasi.
- Arnold J. Toynbee – suatu pemikiran dan gaya kebudayaan yang melahirkan institusi politik, undang-undang, kesenian, kesusasteraan, agama dan akhlak.




Pengertian Tamadun Secara Umum
Satu konsep yang luas dan kompleks. Ia merujuk kepada pencapaian sesuatu masyarakat/negara dalam bidang ilmu pengetahuan, pentadbiran, undang-undang, kepercayaan, agama, kesenian, perbandaran, sistem tulisan, moral dan adat resam.

Ciri-ciri Tamadun
- Kemajuan teknologi
- Sistem pemerintahan yang teratur
- Urbanisasi yang terancang
- Kewujudan organisasi sosial yang teratur
- Sistem kepercayaan sebagai pegangan
- Budaya dan kesenian
- Sistem tulisan dan bahasa


Perkembangan Tamadun
- Faktor geografi
- Kedudukan yang strategic
- Factor agama
- Pengamalan nilai moral
- Kesengsaraan hidup
- Interaksi antara tamadun
- Peperangan


Keruntuhan Tamadun
- Pemerintahan yang lalai
- Pengaruh luar
- Bencana alam

Interaksi Antara Tamadun
Interaksi antara tamadun berlaku melalui
a) Peminjaman
b) Pemerintahan
c) Perdagangan
d) Perkembangan ilmu pengetahuan
e) Persaingan kuasa



Perbandingan Antara Tamadun
Perbandingan antara tamadun dibuat untuk melihat perbezaan pencapaian setiap tamadun dan untuk membezakan antara tamadun (pengenalan tamadun melalui budaya).
a) Agama
b) Budaya
c) Kerajaan/sistem pemerintahan
d) Masyarakat
e) Ekonomi


Tamadun-tamadun yang awal
a) Mesopotamia
b) Mesir
c) India
d) China
e) Arab
f) Eropah
g) Melayu



KONSEP BUDAYA

E.B. Tylor – merujuk kepada ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, kesusilaan, undang-undang dan adat resam.

Malinowsky – dalam bukunya “A Scientific Theory of Culture” –mengkelaskan budaya sebagai suatu tindak balas terhadap keperluan manusia.

Budaya – budaya merupakan keseluruhan aspek kemanusiaan – sejarah, kesusasteraan, institusi politik, muzik, lukisan, falsafah dan sebagainya.

Budaya secara umum – cara/gaya hidup sesebuah masyarakat/bangsa. Ia meliputi semua aktiviti harian manusia. Ia juga berperanan membezakan antara bangsa-bangsa tertentu.




Kesimpulan
Secara umumnya setiap tamadun mempunyai ciri-cirinya tersendiri dan ciri-ciri itulah yang membentuk jati diri dan identiti sesuatu tamadun. Malahan sesuatu tamadun itu melambangkan bangsa, agama dan budaya. Walaubagaimanapun, pertembungan antara tamadun telah memperkayakan lagi nilai-nilai yang ada pada sesuatu tamadun.


Kajian Kes
1. Pada hari ini, dapat dilihat beberapa buah negara dengan senang dapat digulingkan dan ditakluki oleh negara-negara yang lebih besar dan berkuasa. Pada pendapat anda, bagaimanakah Malaysia sebagai sebuah negara Asia (negara yang telah bertamadun) hendak memelihara kedaulatan dan jati diri negara ini daripada ditakluki dan dijajah oleh kuasa-kuasa tertentu. (sila rujuk nota perkembangan tamadun dan keruntuhan tamadun, dan pertembungan antara tamadun).
2. Bincangkan kota sebagai pusat perkembangan peradaban di Malaysia.


Rujukan
Sivachandralingam Sundara Raja, Ayadurai Letchumanan (ed), Tamadun Dunia, Siri Sejarah Fajar Bakti, Shah Alam, 1999.
Azhar Haji Mad Aros, Azharudin Mohd. Dali, Suffian Mansor, Zulkarnain Abd. Rahman (ed), TITAS KERTAS 2, Fajar Bakti, Sdn. Bhd., 2000.
Norani Othman, Sumit K. Mandal (ed), Malaysia Menangani Globalisasi, Peserta atau Mangsa, Penerbit Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi, 2000.

Sunday, December 6, 2009

wanita di telanjangkan

Setan dalam menggoda manusia memiliki berbagai macam strategi, dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su’). Setan tahu persis kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan Allah, termasuk melepaskan hijab atau pakaian muslimah. Berikut ini tahapan-tahapannya.
I. Menghilangkan Definisi Hijab
Dalam tahap ini setan membisikkan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekedar pakaian atau mode hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar’i, pakaian ya pakaian, apa pun bentuk dan namanya.
Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai.
Berbeda halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar’i (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar mode.. Biarpun hidup kapan saja dan di mana saja, maka hijab syar’i tetap dipertahankan.
Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya?

Pertama, Membuka Bagian TanganTelapak tangan mungkin sudah terbiasa terbuka, maka setan mem-bisik kan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bagian hasta (siku hingga telapak tangan). “Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang? Begitu bisikan setan. Dan benar sang wanita akhirnya memakai pakain model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki yang melihat nya juga biasa-biasa saja. Maka setan berbisik,” Tuh tidak apa-apa kan?

Kedua, Membuka Leher dan DadaSetelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan hal baru lagi. “Kini buka tangan sudah lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bagian atas dada kamu.” Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekedar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak gerah. Cobalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya bagian kecil saja yang terbuka.
Maka dipakailah pakaian model baru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari yang model setengah lingkaran hingga yang model bentuk huruf “V” yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bagian sensitif lagi dari dadanya.
Ketiga, Berpakian Tapi TelanjangSetan berbisik lagi, “Pakaian kok hanya gitu-gitu saja, cari model atau bahan lain yang lebih bagus! Tapi apa ya? Sang wanita bergumam. “Banyak model dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih enak dipandang,” setan memberi ide baru.
Maka tergodalah si wanita, di carilah model pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. “Nggak apa-apa kok, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modelnya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih feminin,” begitu dia menambahkan. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita kasiyat ‘ariyat (berpakaian tetapi telanjang).
Keempat, Agak di Buka SedikitSetelah para wanita muslimah mengenakan busana yang ketat, maka setan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan ide baru yang sepertinya segar dan enak, yakni dibisiki wanita itu, “Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa nggak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha?” Dengan itu kamu akan lebih leluasa, lebih kelihatan lincah dan enerjik.”
Lalu dicobalah ide baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih enak dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik ke jok mobil. “Yah tersingkap sedikit nggak apa-apa lah, yang penting enjoy,” katanya.
Inilah tahapan awal setan merusak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya model, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar’i yang sebenarnya.. Maka kini mulailah setan pada tahapan berikutnya.
II. Terbuka Sedikit Demi Sedikit
Kini setan melangkah lagi, dengan trik dan siasat lain yang lebih ampuh, tujuannya agar para wanita menampak kan bagian aurat tubuhnya.

Pertama, Membuka Telapak Kaki dan Tumit.Setan Berbisik kepada para wanita, “Baju panjang benar-benar membuat repot, kalau hanya dengan membelah sedikit bagiannya masih kurang leluasa, lebih enak kalau di potong saja hingga atas mata kaki.” Ini baru agak longgar. “Oh ada yang kelupaan, kalau kamu bakai baju demikian, maka jilbab yang besar tidak cocok lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan gaul, toh orang tetap menamakannya dengan jilbab.”
Maka para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini buru-buru mencari model pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan sepatu hak tinggi, yang kalau untuk berjalan mengeluarkan suara yang menarik perhatian orang.
Kedua, Membuka Seperempat Hingga Separuh BetisTerbuka telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang-orang yang melihat juga tidak begitu peduli. Maka setan kembali berbisik, “Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak bereaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari model lain yang lebih enak, bukankah kini banyak rok setengah betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu mencolok, hanya terlihat kira-kira sepuluh senti saja.” Nanti kalau sudah terbiasa, baru kamu cari model baru yang terbuka hingga setengah betis.”
Benar-benar bisikan setan dan hawa nafsu telah menjadi penasehat pribadinya, sehingga apa yang saja yang dibisikkan setan dalam jiwanya dia turuti. Maka terbiasalah dia memakai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.
Ketiga, Terbuka Seluruh BetisKini di mata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, setan telah berhasil membalikkan pandangan jernihnya. Terkadang sang wanita berpikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu. Namun buru-buru bisikan setan dan hawa nafsu menyahut, “Ah jelas enggak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dulu para lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengah betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak laki-laki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka wanitanya harus menyelisihi mereka yaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih ke atas lagi, sehingga nampak seluruh betisnya.”
Tetapi… apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum laki-laki,” gumamnya. “Fitnah? Ah itu kan zaman dulu, di masa itu kaum laki-laki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berbeda, kini kaum laki-laki kalau melihat bagian tubuh wanita yang terbuka malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini berarti sudah tidak ada lagi fitnah, karena sama-sama suka? Lihat saja model pakaian di sana-sini, dari yang di emperan hingga yang yang bermerek kenamaan, seperti Cristian Dior, semuanya menawarkan model yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikuti model itu akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman.”
Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis biasa dia kenakan, apalagi banyak para wanita yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempermasalahkan itu. Kini tibalah saatnya setan melancarkan tahap terakhir dari siasatnya untuk melucuti hijab wanita.

III. Serba Mini
Setelah pakaian yang menampak kan betis menjadi pakaian sehari-hari dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan setan yang lain. “Pakaian membutuhkan variasi, jangan itu-itu saja, sekarang ini modelnya rok mini, dan agar serasi rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah.”
Maka akhirnya rok mini yang menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian dada sekaligus bagian punggung nya dan berbagai model lain yang serba pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian pesta, berlibur, pakaian kerja, pakaian resmi, pakaian malam, sore, musim panas, musim dingin dan lain-lain, tak ketinggalan celana pendek separuh paha pun dia miliki, model dan warna rambut juga ikut bervariasi, semuanya telah dicoba.
Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh setan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.Hingga suatu ketika, muncul ide untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, di mana semua wanitanya sama, hanya dua bagian paling rawan saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan “bikini”. Karena semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na’udzu billah bisikan setan berhasil, tujuannya tercapai, “Menelanjangi Kaum Wanita.” Selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan laki-laki lain, di tempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu” Setan tak mau ambil resiko.
Penutup
Demikian halus, cara yang digunakan setan, sehingga manusia terjeru-mus dalam dosa tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, terutama orang tua jika melihat gejala menyimpang pada anak-anak gadis dan para wanita kita sekecil apapun, segera secepatnya diambil tindakan. Jangan biarkan berlarut-larut, karena kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka sangat sulit bagi kita untuk mengatasinya.
Membiarkan mereka membuka aurat berarti merelakan mereka mendapatkan laknat Allah, kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyeng-sarakan, baik di dunia maupun di akhirat. Wallahu a’lam bis shawab.

Thursday, December 3, 2009

Kueh Suri Rendam Jeni

BAHAN-BAHAN:

1/2 kg ubi kayu (parut)
2 cawan santan pekat
1 helai daun pandan
1/2 cawan gula
Secubit garam
Pewarna

CARA MENYEDIAKAN:

1. Ubi yang diparut diperah airnya. Warnakan ikut suka.
2. Bulatkan seperti guli.
3. Masukkan dalam air yang mendidih. Biarkan ia masak. Angkat dan tuskan.
4. Sementara itu dalam periuk yang lain, masukkan santan, gula, secubit garam dan daun pandan.
5. Renehkan dan masukkan semula bebola ubi tadi.

5 TANDA KITA TIDAK SUKAKAN DIA

1. Apabila tidak berjumpa, dia terus dilupakan
Kalau kita dah sukakan seseorang, mestilah si dia saja yang bermain di fikiran 24-7. Nak makan nampak muka dia kat pinggan, bangun tido pun nampak muka dia, nak lepak dengan member-member pun kita teringat kat dia. Ada pulak kes yang nak cover perasaan n tak nak nampak sangat tengah angau so, kita ignores him/her. Cuba nak hilangkan rindu dengan baca sms dia banyak kali. Kalau dia ade profile I.e Friendster, Tagged, banyak kali kita singgah n tengok. Jangan haraplah nak tinggal mesej or comment coz malu punya pasal. Bila si dia call pun terasa berdebar-debar di dada. Kalau anda tidak rasa semua ni, maksudnya kamu berdua tak ada apa-apa la tu.

2. Kita tak nak kenalkan dia pada kawan-kawan atau keluarga
Walaupun dia segak, macho, berduit tapi kita tak rasa nak kenalkan dia pada mak bapak atau kawan-kawan baik kita. Mungkin sebab kita dah agak yang dia mungkin akan merosakkan first impression mereka. Lagipun kita bukan nak serius dengan dia sangat. Kalau dah kenalkan nanti, tiba-tiba jika mak ayah berkenan tak pasal-pasal kita kena serius dengan dia pulak. Padahal, dalam hati tak ada cinta pun. Melepaslah peluang nak kenal dengan mamat/awek hot yang lain.

3. Kalau dia keluar berseronok tanpa kamu pun kamu tak kisah

Dia cakap malam jumaat nak keluar dengan member-member gi tengok wayang. Kamu tak kisah. Dia cakap hari Sabtu plak nak gi layan lap kat Genting. Kamu tak heran pun. Kamu langsung tak rasa apa-apa bila dia keluar macam orang bujang berfoya-foya tanpa kamu. Malah, kamu lebih tenang dan happy tanpa si dia. Pulak dah.. Kalau kamu tak rasa jealous, tidak senang, risau dan sebagainya, itu menunjukkan petanda besar.

4. Tak rasa excited untuk bersama dia
Ini untuk bukan islam (islam pun banyak yang buat) dan yang dah berkahwin. Kamu tak rasa ingin selalu bersama dengan dia. Tak kisah pun kalau ‘main’ seminggu or sebulan sekali. Dalam kata lain, tak ada ‘feel’ la.. Tak mengghairahkan langsung… Kalau boleh kamu tak nak kelihatan tanpa seurat benang di hadapan dia. Wah..petanda bahaya ni. Sebab kalau kita sukakan dia tentu kita ingin dibelai dan disentuh dengan ‘barang’ pujaan kita.

5. Mula terfikir pengganti yang baru
Bila kita dah rasakan semua petanda di atas, mulalah terfikir untuk mencari yang lain. Kita mula meng’usha’ di luar sana untuk mencari jejaka-jejaka atau gadis-gadis yang masih available. Kita pun mulalah nak menilai kembali pilhan-pilihan yang ada. Dalam erti kata lain, pasang lagi satu atau mencari pengganti.

Isteri bukan kuli/hamba suami

Imam An-Nawawi menyebutkan bahawa perempuan itu dua macam iaitu perempuan yang kebiasaannya mempunyai pembantu (khadam) dan perempuan yang tidak mempunyai pembantu. Oleh yang demikian menurut mazhab Syafi‘è tidak wajib menyediakan pembantu bagi isteri jika suami tidak mampu. Walau bagaimanapun suami dituntut menyediakan pembantu jika isteri dari keluara yang kebiasaannya mempunyai pembantu. (Raudhah At-Talibin: 6/453-455)
Dalam hal ini, suami juga dituntut (wajib) membayar nafkah bagi pembantu tersebut seperti bayaran gajgi, makan minum dan pakaian (sekali setiap enam bulan). (Raudhah At-Talibin: 6/453-455)
Pekerjaan yang wajib dilakukan oleh seorang pembantu isteri itu hanyalah mengenai hal-hal yang khusus dan diperlukan oleh isteri sahaja seperti menyediakan makan minum isteri, membasuh pakaian isteri, memasak makanan isteri dan mengangkat air untuk mandian dan untuk minuman.
Ada ulamak menyebutkan bahawa kerja-kerja harian di dalam rumah seperti memasak makanan suami dan mencuci pakaian suami, bukanlah menjadi kewajipan isteri dan pembantu tersebut; isteri hanya boleh melakukannya secara sukarela, bahkan ia adalah tugas suami sendiri atau ditangani oleh orang lain dengan cara upah dan sebagainya. (Al-Majmuk: 19/369 & I‘anah At-Thalibin: 4/114-115). Hukum ini adalah hasil ijtihad ulamak dan ia bertentangan dengan urf atau kebiasaan dalam masyarakat. Sedangkan urf dan kebiasaan itu boleh dipakai dalam menentukan dan menetapkan sesuatu hukum. Atas dasar ini, isteri boleh memasak, menyidai pakaian, mengasuh anak dan sebagainya, tetapi bukan sebagai kewajipannya yang mutlak.
Beberapa alasan berikut juga boleh dijadikan hujah:
1. Allah Subhanahu wa Ta‘ala berfirman kepada para isteri yang tafsirnya, “Dan isteri-isteri itu mempunyai hak yang sama seperti kewajipan yang ditanggung oleh mereka (terhadap suami) dengan cara yang sepatutnya.” (Surah Al-Baqarah, ayat 228)
Sebahagian ulamak tafsir menta’wilkan ayat di atas, supaya para isteri berkhidmat dengan baik ke atas para suami sepertimana para isteri berbuat taat kepada suami mereka sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta‘ala. (At-Thabari: 2/613-614)
Pengarang kitab Fatawa Mu‘asyirah ada menyebutkan mengenai maksud perkataan al-makruf dalam ayat di atas, beliau berkata yang maksudnya, “Khidmat seorang isteri kepada suaminya adalah makruf (kebaikan). Adapun membuat perempuan (isteri) itu bersenang-senang sementara lelaki melaksanakan urusan rumah seperti menyapu, mengisar gandum, menguli tepung, membuat roti, membasuh … (lain-lain lagi), bukanlah perkara yang makruf, (kerana) lelaki itu bekerja dan membanting tulang di luar rumah, maka demi keadilan sewajarnya wanita berperanan melaksanakan tugas-tugas rumah tersebut. (Fatawa muàsyirah: 1/506)
2. Suami adalah qawwam (pemimpin) dan pengawal yang bertanggungjawab terhadap isteri sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Ta‘àla yang tafsirnya, “Kaum lelaki itu adalah pemimpin dan pengawal yang bertanggungjawab terhadap kaum wanita.” (Surah An-Nisaa’, ayat 34)
Oleh yang demikian, isteri hendaklah menjaga kepentingan suami. Maka jalan yang serasi dan bermuafakat dengan adat dan budaya orang Melayu ialah isteri bertanggungjawab dengan kerja-kerja rumah manakala suami pula hanya membantu. Tidaklah menjadi kesalahan, jika ada suami yang berminat dan bersedia melakukan kerja-kerja di rumah seperti kerja-kerja memasak, mengasuh anak dan menjahit pakaian sendiri, kerana Rasulullah SAW juga melakukan perkara-perkara tersebut, sementara isteri pula bekerja di luar seperti berniaga dan sebagainya di atas kerelaan suami isteri.
3. Terdapat beberapa riwayat yang menyatakan kehidupan harian Rasulullah SAW dan para sahabat sebagai suami dan isteri, yang masing-masing itu memberi khidmat dan bantu membantu antara satu sama lain; Rasulullah SAW dalam membantu dan menolong ahli keluarga Baginda telah dijadikan contoh tauladan oleh umat manusia. Baginda sebagai seorang Rasul sekaligus sebagai pemimpin negara tidak camah mata kepada ahli keluarga Baginda.
Ini terbukti dalam satu riwayat daripada Al-Aswat bin Yazid katanya yang maksudnya, “Aku bertanya kepada Aisyah: “Apa yang Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam kerjakan di rumah? Aisyah menjawab: “Baginda sentiasa melayani isterinya yakni membantu isterinya membuat kerja-kerja rumah. Maka apabila masuk waktu sembahyang Bagindapun keluar untuk sembahyang (ke masjid).” (Hadis riwayat Al-Bukhari)
Hadis diatas disokong lagi oleh hadis-hadis lain yang menceritakan Baginda SAW sendiri membuat kerja-kerja rumah seperti menjahit baju, mencuci pakaian, menampal kasut, memerah susu dan lain-lain, sebagaimana riwayat daripada Hisyam bin ‘Urwah daripada seorang lelaki katanya yang maksudnya, “Aku bertanya kepada Aisyah: “Apa yang Nabi SAW kerjakan di rumahnya? Aisyah menjawab: “Baginda sendiri telah menjahit baju dan menmpal kasut atau seumpama ini.” (Hadis riwayat Ahmad)
Dalam riwayat yang lain yang maksudnya, “Apa yang Nabi SAW kerjakan di rumahnya? Aisyah menjawab: “Baginda sendiri menjahit bajunya dan menampal kasutnya, dan Baginda juga membuat pekerjaan yang dibuat oleh kebanyakkan orang lelaki (suami) di rumah-rumah mereka.” (Hadis riwayat Ahmad)
Dalam riwayat yang lain lagi yang maksudnya, “Apa yang Nabi SAW kerjakan di rumahnya? Aisyah menjawab: “Baginda adalah manusia seperti manusia biasa di mana Baginda sendiri membersihkan (mencuci) pakaiannya, memerah susu kambing dan membuat kerja-kerja (yang lain) untuk dirinya sendiri.” (Hadis riwayat Ahmad)
Berdasarkan hadis-hadis di atas jelaslah bahawa mengurus rumah dengan membantu para isteri itu adalah sunnah Rasulullah SAW, dan amalan tersebut bukanlah sebagaimana anggapan sebahagian orang awam sebagai “queen control”. Maka perbuatan tersebut hendaknya dikekalkan demi kerukunan dan kebahagiaan rumahtangga.
Islam sangat menggalakkan umatnya bantu-membantu dan tolong-menolong antara satu dengan lain lebih-lebih lagi suami isteri. Dalam perkara tolong menolong dan bantu membantu ini Allah Ta‘àla telah menjelaskan dalam firmanNya yang tafsirnya, “Dan hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertaqwa.” (Surah Al-Maidah, ayat 2)
FirmanNya yang lain yang tafsirnya, “Dan mereka pula bersegera pada membuat dan mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan. Mereka (yang demikian sifatnya) adalah dari orang-orang yang salih.” (Surah Ali Imran, ayat 114)
Perkara sedemikian juga bersesuaian dengan budaya masyarakat Melayu iaitu kerja-kerja berat biasanya menjadi kewajipan suami manakala kerja-kerja ringan biasanya menjadi kewajipan isteri.
Berdasarkan penjelasan yang telah dihuraikan di atas, dalam apa jua keadaan suami mempunyai satu darjat kelebihan ke atas seorang perempuan (isteri), kerana suamilah yang berkuasa mengawalnya dan memberi mereka nafkah, sebagaimana firman Allah Ta‘ala yang tafsirnya, “Dalam pada itu orang-orang lelaki (suami-suami itu) mempunyai satu darjat kelebihan atas orang-orang perempuan (isteri-isteri) .” (Surah Al-Baqarah, ayat 228)
Kesimpulannya, seorang isteri adalah menanggung kewajipan terhadap suaminya yang wajib dilaksanakannya dengan cara yang baik, maka begitulah juga suami menanggung kewajipan terhadap isterinya yang wajib dilaksanakannya dengan cara yang baik juga, sebagaimana dijelaskan oleh Allah Ta‘ala dalam firmanNya yang tafsirnya, “Dan isteri-isteri itu mempunyai hak yang sama seperti kewajipan yang ditanggung oleh mereka (terhadap suami) dengan cara yang sepatutnya (tidak dilarang oleh syarak).” (Surah Al-Baqarah, ayat 228